PRESS RELEASE: Ketua Umum PATPI Melantik 14 Pengurus PATPI Cabang 2025–2029
Jakarta, 22 November 2025 – Universitas Sahid dengan bangga menjadi tuan rumah acara pelantikan 14 pengurus cabang Persatuan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) untuk periode 2025–2029. Acara ini menandai langkah strategis PATPI dalam memperkuat peran organisasi profesi teknologi pangan di Indonesia. Ketua Umum PATPI, Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si, yang juga merupakan Rektor Universitas Sahid menyampaikan menegaskan peran PATPI sebagai organisasi profesional yang kompeten, relevan, dan mampu menjawab tantangan ketahanan dan keamanan pangan nasional.
Dari keseluruhan 32 PATPI Cabang di seluruh Indonesia, Pengurus PATPI Cabang yang dilantik yaitu: PATPI Cabang Jakarta (Ketua: Prof. Dr. Rahmawati, ST., M.Si), Cabang Banda Aceh (Ketua: Dr. Ir. Asmawati, S.TP., M.Sc.), Cabang Jambi (Ketua: Addion Nizori, S.TP., M.Sc., Ph.D), Cabang Denpasar (Ketua: Dr. Ir. Komang Ayu Nociaintri, M.Agr.Sc.), Cabang Kupang (Ketua: Dr. Ir. Ayub U.I. Meko, M.SI.), Cabang Banyumas (Ketua: Condro Wibowo, S.TP., M.Sc., Ph.D), Cabang Ambon (Ketua: Dr. Erynola Moniharapon, S.Pi., M.Si., M.Sc.), Cabang Makassar (Ketua: Dr.rer.nat. Ir. Zainal, STP, MfoodTech), Cabang Palembang (Ketua: Dr. Ir. Anny Yanuriati, M.Appl.Sc.), Cabang Serang (Ketua: Dr. Mohammad Ana Syabana, S.Si., M.Si), Cabang Manado (Ketua: Prof. Dr. Roike Iwan Montalalu, S.Pi., M.Sc.), Cabang Bengkulu (Ketua: Dr. Zulman Efendi, S.TP., M.Sc), Cabang Padang (Ketua: Dr. Ir. Aisman, M.Si), dan Cabang Semarang (Ketua: Ahmad Ni’matullah Al-Baari, S.Pt., MP., Ph.D).
Prof. Giyatmi menekankan bahwa PATPI hadir sebagai penggerak ilmu teknologi pangan, penghubung antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat, serta wadah profesional yang membangun budaya ilmiah dan inovasi. Acara yang diselenggarakan di Universitas Sahid ini juga dilakukan sosialisasi Penulisan Buku PATPI Bersama, yang bertujuan untuk mendokumentasikan ilmu anggota, menjadi acuan akademik, inspirasi riset, dasar kebijakan, dan bukti kontribusi PATPI bagi kemajuan pangan Indonesia. Direncanakan ada 12 judul buku yang akan diterbitkan pada kegiatan Kongres PATPI dan Seminar Internasional pada bulan September 2026 mendatang.
Prof. Giyatmi juga memberikan pernyataan terkait isu terkini, termasuk program MBG (Makan Bergizi Gratis) dan distorsi istilah Ultra Processed Food (UPF). Dalam program MBG PATPI bersikap independen, tetap berpegang pada koridor ilmiah, serta mendukung keamanan, mutu, dan standar pangan yang halal. Selain memenuhi standar gizi, penyelenggaraan MBG wajib memenuhi syarat keamanan pangan sehingga tidak menimbulkan kasus-kasus keracunan pangan. Perbaikan gizi sangat penting, tetapi keselamatan dan kesehatan anak harus menjadi prioritas utama.

Dalam kaitan isu keamanan pangan UPF, Prof. Giyatmi menegaskan dalam memproduksi pangan olahan (processed food) dimaksudkan untuk memproduksi makanan yang layak dikonsumsi, bergizi, bermutu dan lebih awet, meningkatkan keamanan pangan, menciptakan inovasi produk pangan, serta menyediakan kemudahan akses dan distribusi pangan yang lebih luas dan efisien, sehingga turut menunjang ketahanan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. PATPI tidak pernah mengakui, lebih-lebih mencampuradukan antara Processed Food (in normally) dengan Ultra Processed Food (UPF). Industri pangan wajib mengolah pangan mengacu pada kaidah keamanan pangan sesuai regulasi nasional atau bahkan global, seperti GM/GHP, HACCP, dan ISO 22000. PATPI tidak mentolerir penyimpangan proses pengolahan pangan sebagai Formulated Food with Additives (Makanan yang diformulasikan dengan Aditif), dalam hal ini adalah additive yang diperkenankan tetapi penggunaannya berlebihan, atau additive yang dilarang untuk digunakan (tidak food grade).
Melalui pelantikan dan kegiatan ini, Universitas Sahid kembali menunjukkan perannya sebagai institusi yang mendukung pengembangan profesional, riset, dan inovasi, menjadi tempat bertemunya para profesional teknologi pangan untuk membangun masa depan pangan Indonesia yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan.
Prof. Giyatmi menutup pidatonya dengan pesan motivasi: “Ke laut menebar jala, pulang membawa ikan tuna. Kalau kita melangkah bersama, PATPI pasti makin jaya.”


