Suksesnya “The 8th Food Ingredient Asia Conference (FiAC): Toward One Health Through Sustainable and Innovative Food Science and Technology”
Jakarta, 11 September 2024 – The 8th Food Ingredient Asia Conference (FiAC) “Toward One Health Through Sustainable and Innovative Food Science and Technology” yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) dan SEAFAST Center IPB University, bekerja sama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian-IPB University, Fakultas Kedokteran-IPB University, dan Departemen Gizi Masyarakat-Fakultas Ekologi Manusia-IPB University, telah sukses dilaksanakan pada tanggal 4-6 September 2024 di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta.
Pembukaan pada hari Rabu, 4 September 2024 berjalan semarak dengan sambutan dari perwakilan Informa, Ketua Umum GAPMMI (Bpk. Adhi S. Lukman), dan Ketua Umum PATPI (Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si), serta pidato pembukaan oleh Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, yang mengangkat topik “Mengintegrasikan Kesehatan dan Keberlanjutan dalam Kebijakan Riset Pangan: Strategi untuk Masa Depan yang Tangguh di IPB University”. Kepala Badan Pangan Nasional, H. Arief Prasetya Adi, S.T., M.T., menyampaikan pidato kunci dengan tema “Menjaga Keamanan Pangan di Era Globalisasi: Strategi Pemantauan dan Regulasi”, yang memberikan wawasan penting tentang langkah-langkah strategis dalam memastikan keamanan pangan nasional.
Setelah pembukaan, sesi pleno pertama digelar dengan tema Food Safety, Quality, and Sustainability. Dr. Eko Hari Purnomo memimpin sesi ini sebagai moderator. Pada kesempatan pertama, Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi dari SEAFAST Center dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University, membawakan presentasi berjudul Food Safety and Quality Toward One Health Initiative. Beliau menekankan pentingnya keselamatan dan kualitas pangan dalam mendukung inisiatif One Health, yang mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan. Selanjutnya, Prof. Dr. Dominika Srednicka Tober dari Warsaw University of Life Sciences, Polandia, memaparkan topik Environmental Indicators of Plant-Rich and Plant-Based Diets and their Components, yang menguraikan bagaimana pola makan berbasis tumbuhan dapat berkontribusi terhadap indikator lingkungan yang lebih baik, mendukung keberlanjutan dalam sistem pangan global.
Setelah sesi pleno pertama, 21 presenter menyampaikan hasil risetnya dalam 3 technical session yang membahas dua topik utama: Food Safety, Quality, and Sustainability serta Nutrition and Health: Food as a Significant Pillar in Achieving One Health. Para presenter menyajikan hasil penelitian terbaru dan inovatif, memperluas diskusi tentang bagaimana teknologi pangan dan kebijakan kesehatan dapat saling mendukung dalam mencapai tujuan One Health. Selain oral presentation acara pada hari kedua juga menyertakan poster display yang menampilkan 20 presenter yang memamerkan penelitian dan inovasi terbaru mereka dalam bentuk poster.
Sebagai side kick dari acara konferensi, Food Product Development Competition (FPDC) menjadi sorotan utama hari kedua. Kompetisi ini menampilkan 7 finalis kelompok mahasiswa undergraduate dalam dan luar negeri yang mempresentasikan produk-produk inovatif mereka dihadapan dewan juri. Kegiatan ini memberikan platform bagi para food technologist muda untuk menunjukkan hasil kerja mereka dan berkontribusi pada diskusi tentang pengembangan produk pangan.
Plenary Session 2 bertema Nutrition and Health: Food as a Significant Pillar in Achieving One Health berlangsung setelah technical sessions dan FPDC, dengan Prof. Dr. Drh. Srihadi Agungpriyono bertindak sebagai moderator. Dalam sesi ini, Prof. Dr. Drajat Martianto dari International Research Institute for Food, Nutrition, and Health – IPB University membahas “The Role of Fortification in Enhancing One Health: A Focus on Essential Nutrition Ingredients”. Selanjutnya, Prof. Dr. Wan Rosli Wan Ishak dari Universiti Sains Malaysia menyampaikan topik “Nourishing Futures: Enriched Food Solutions for Sustainable Adult Nutrition”, dan Prof. Dr. Hardinsyah dari PT Ajinomoto Indonesia memaparkan mengenal “Umami and Smart Salt”, yang mengeksplorasi bagaimana bahan-bahan ini dapat berkontribusi pada nutrisi dan kesehatan global.
Sesi terakhir pada hari kedua ditandai dengan pengumuman pemenang Food Product Development Competition (FPDC) dan Graduate Student Research Paper Competition (GSRPC), untuk memberikan penghargaan kepada inovator dan peneliti terbaik di bidang teknologi pangan. Acara konferensi diakhiri dengan pidato penutup oleh Regional Portfolio Director-ASEAN Informa Markets-Thailand dan diikuti dengan pidato penutupan resmi oleh Ketua Umum PATPI, dengan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan pembicara, memperkuat komitmen terhadap kolaborasi dan inovasi di bidang pangan.
Pada hari ketiga, Jum’at 6 September 2024, Halal Forum menjadi acara yang sangat dinantikan. Dipandu oleh Prof. Dr. Ardiansyah (Sekjen PATPI) sebagai moderator, forum ini dibuka dengan opening remarks oleh Bpk.Ibnu Edy Wiyono, SE, MSE (Country Director USSEC Indonesia selaku sponsor kegiatan). Selanjutnya Dr. H. Mamat Salamet Burhanudin, M.Ag, Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama, menyampaikan materi tentang tantangan, tren, dan peluang industri halal. Bpk Nanung Danar Dono, M.P., Ph.D., IPM., ASEAN Eng dari Universitas Gadjah Mada kemudian memberikan pandangan tentang perspektif budaya dan religius terkait makanan hasil rekayasa genetik dalam industri halal. Selanjutnya, Prof. Dr. Nancy Dewi Yuliana, STP., MSc (Peneliti Halal Science Center, SEAFAST Center, dan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University) membahas tentang pentingnya menjaga integritas halal melalui pelacakan bahan pangan hasil rekayasa genetik. Prof. Dr. Bambang Prasetya, Ketua Komite Keamanan Hayati Indonesia, menutup sesi presentasi dengan membahas regulasi keamanan produk makanan hasil rekayasa genetik.
Sesi diskusi yang berlangsung hingga pukul 11.30 WIB diakhiri dengan penutupan oleh Prof. Dr. Ardiansyah, yang mengapresiasi kontribusi seluruh peserta dan pembicara serta menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan industri halal yang berkelanjutan di Indonesia.